Akses kontrol tentu berhubungan dengan mengizinkan orang untuk memasuki dan keluar dari gedung sebagai keperluan keamanan. Tetapi di dunia pasca pandemi, perangkat akses control dibebankan dengan tugas lebih, termasuk prevensi dan pengontrolan penyakit. Dibawah ini kami mengidentifikasikan kunci tren teknologi akses kontrol 2021, yang kami percaya akan terus dipengaruhi oleh pandemi.
● Okupansi dan kontrol ruangan bangunan
Keinginan untuk bangunan yang sehat dan kondisi bekerja, ditambah persyaratan pembatasan sosial untuk memperlancar tindakan ‘kembali bekerja’ pasca COVID, sudah membuka permintaan untuk pengelolaan okupansi dan kontrol ruang yang lebih canggih. Ini akan menjadi peran penting untuk menanggulangi tersebarnya penyakit yang menular. Kita butuh, dan merespon kebutuhan tersebut, untuk memberikan kontrol dan pengelolaan yang lebih baik di wilayah bangunan, untuk mengurangi risiko tersebarnya virus seperti COVID-19.
● Peningkatan kerumitan antara akses kontrol, BMS (Building Management System) dan VSM (Visitor Management System)
Sistem akses kontrol adalah pusat integrasi pengelolaan pengunjung yang sempurna, otomatisasi bangunan, produktivitas karyawan, pendekatan customer dan sistem lainnya. Untuk sistem pengunjung, mereka selalu mengunjungi seseorang di suatu organisasi; jadi, orang yang berada di organisasi tersebut sudah terdaftar dalam sistem akses kontrol, ini sangat mudah dan alami untuk mengintegrasi pengalaman pengunjung dengan akses kontrol. Sama seperti otomatisasi bangunan; kebanyakan sistem otomatisasi bangunan membangun suasana yang nyaman, mudah, dan aman bagi orang-orang. Sistem akses kontrol tahu siapa orang tersebut, dimana mereka mungkin berada, kapan mereka akan ada disana, dan dimana-dan-kapan mereka sebenarnya berada atau tidak ada di suatu tempat.
● Compliance, compliance, compliance
Teknologi dan solusi akses kontrol akan didesign dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan pengguna demi kepatuhan(compliance), dimana akan mendominasi era pasca pandemi. Misalkan, ‘contact tracing’ dianjurkan oleh agen regulasi, dan sistem pengelolaan pengunjung sekarang dapat melakukan ‘contact tracing’ – jika seorang pengunjung telah terinfeksi, semua orang yang bertemu dengannya dapat diketahui dan dapat diminta untuk melakukan tindak pencegahan, misalkan karantina mandiri.
Akan ada banyak sekali persyaratan dalam kepatuhan, dan itu tidak hanya menjadi tindak kepatuhan internal. Akan ada banyak data external dari kepatuhan seseorang. Misalkan, banyak sekali persyaratan untuk datang ke lokasi dimana pengunjung harus di-vaksinasi terlebih dahulu. Ada juga persyaratan yang mengharuskan seseorang untuk memeliki sertifikat yang menyatakan kalau orang tersebut tidak bertemu dengan orang yang sakit. Akan ada banyak sekali penerbitan dinamik karena berkurangnya prediktabilitas untuk melakukan pertemuan. Orang-orang tidak akan selalu datang ke kantor secara fisik karena jika perubahan terjadi dalam keadaan beberapa jam dari pertemuan yang dijadwalkan. Saat pandemi dan pasca pandemi, akan menjadi lebih mengarah ke kepatuhan dibanding pandemi ini sendiri.
● Fokus yang berkembang pada mobilitas dan akses kontrol seluler
Kredensial mobile, dimana para pengguna menggunakan telepon seluler untuk membuka pintu-pintu, telah menjadi tren teknologi akses kontrol. Sesuai dengan laporan survey terbaru oleh HID Global adaptasi dari akses seluler masih meningkat, dengan 25 persen dari organisasi sepenuhnya atau secara parsial di alokasikan. Tentu, dengan kartu kunci yang mudah untuk dicuri, hilang, dan lebih mahal untuk dibuat, hal ini sangat masuk akal untuk penggunaan telepon seluler, terlebih entitas seperti perkantoran atau kampus yang besar dimana sangat mahal untuk diproduksi dan menregister kartu.
Dan jangan lupa dengan COVID-19, yang meningkatkan permintaan ‘contactless’ akses kontrol, dan akses kontrol seluler yang cocok dengan tren.Pra-COVID, standar praktik untuk kontraktor dan pengunjung luar dari banyak bisnis mengarahkan pengunjung ke meja resepsionis atau meminta akses secara langsung. Dengan terus menyebarnya pandemi dan organisasi yang melihat pembatasan resiko pada karyawan (serta peralihan untuk bekerja secara remot), kelayakan kredensial seluler makin kuat.
● Biometrik ‘contactless’
Berbicara tentang ‘contactless’, saat fingerprint masih sebagai akses kontrol biometrik yang utama, alat ini telah memperlihatkan kelemahan, misalkan kekhawatiran tentang kebersihan dan pemberian akses yang lambat. Sekarang, sejak COVID-19 untuk beberapa aktivitas dengan sentuhan sudah di cap sebagai tempat transmisi penyebaran, tentu biometric ‘contactless’ menjadi tren teknologi akses kontrol yang makin kuat.
Lalu, fitur pengenalan wajah sekarang dapat diintegrasi dengan berbagai teknologi untuk memerangi COVID secara efektif.Fitur pengenalan wajah yang memanfaatkan kecerdasan yang dapat mengidentifikasi apakah seseorang memakai masker atau fitur teknologi penginderaan yang dapat menidentifikasi seseorang yang memiliki suhu tinggi dan juga membatasi akses sampai mereka dapat mendapatkan penyaringan lanjutan. Permintaan di area ini akan terus berkembang hingga 2021 karena pandemi yang masih menjadi perhatian besar di seluruh dunia.
● Permintaan akses kontrol Cloud-based yang meningkat, pasca pandemi
Seperti kamera pengintai-as-a-service, akses kontrol-as-a-service (ACaaS) sudah mengalami kenaikan. COVID-19 diekpektasikan makin mempercepat tren akses kontrol ini karna berbagai keunggulan yang ditawarkan.
Pertama, dibandingkan dengan perangkat elektronik sistem akses kontrol yang biasanya membutuhkan biaya server, kabel, dan lisensi, ACaaS membutuhkan biaya dimuka yang lebih sedikit dan menggantikannya dengan biaya subskripsi berdasarkan kebutuhan pengguna – ini tentunya menarik berbagai entitas pelanggan yang berkendala secara finansial saat COVID mewabah.
Lalu, data yang diberikan di simpan secara sentral dalam cloud kebanding di dalam perangkat yang ada, ini dapat mengurangi kunjungan perbaikan ke lokasi dan maintenance yang tentunya tidak sejalan dengan panduan pengontrolan pandemi.
Terakhir, dengan cloud, beberapa operasi seperti penerbitan kredensial dan pencabutan dapat dilakukan secara remot kebanding dalam lokasi, dan ini sejalan dengan panduan pembatasan sosial.
● Keamanan cyber dan pengelolaan identitas
Keamanan cyber juga muncul sebagai kunci tren teknologi akses kontrol yang akan berlanjut di tahun 2021 ini. Terdapat 2 faktor yang memacu tren ini. Pertama, Perangkat dalam sistem akses kontrol makin berbasis online dan juga rentan terhadap peretasan. Kedua, dengan adanya COVID-19 yang memaksa karyawan untuk bekerja secara ‘teleworking’, mengakses data perusahaan secara aman menjadi krusial dan sangat penting kebanding tahun sebelumnya.