Kita telah membahas rumah pintar dengan panjang lebar. Tetapi area lain yang perlu dijelajahi adalah sektor apartemen pintar. Catatan ini membahas apa itu apartemen pintar, kenapa mereka sangat terkenal (terlebih di masa COVID), dan apa artinya bagi developer?
Pertumbuhan di segmen apartemen pintar sangatlah fenomenal. Menurut laporan “Multifamily Smart Home” terbaru dari Omdia, AS memiliki 928.000 apartemen pintar pada tahun 2020, meningkat 1.460 persen dibandingkan pada tahun 2017. Di 2025, Omdia memperkirakan 42 persen dari semua apartemen di AS akan memiliki perangkat yang saling terhubung.
Sama seperti rumah pintar, apartemen pintar mengandalkan IoT dan perangkat yang dapat saling terhubung. Menurut Omdia, apartemen pintar didefinisikan sebagai unit hunian multi-keluarga yang memiliki dua atau lebih perangkat rumah pintar yang terpasang. “Misalnya, apartemen pintar bisa memiliki ‘speaker pintar dan kunci pintu pintar’ atau ‘kunci pintu pintar dan termostat pintar’. Selain itu, perangkat harus dipasang oleh manajer properti dan platform harus berada di tangan manajer properti,” kata Blake Kozak, Senior Principal Analyst untuk Smart Home di Omdia.
Manfaat Bagi Para Manager Properti dan Penyewa
Penggunaan perangkat IoT pintar dapat menguntungkan manajer properti dan penyewa. Untuk manajer properti, mereka dapat menghemat biaya dan menghasilkan pendapatan tambahan dengan menggunakan perangkat yang terhubung seperti termostat pintar dan kunci pintar. “Untuk termostat, perangkat ini dapat mengurangi biaya energi bagi tempat tinggal yang tidak dihuni atau kosong. Misalnya, jika tempat tinggal sedang dibersihkan dan diperbaiki, termostat dapat diatur pada suhu maksimum atau minimum guna mengelola pengeluaran itu. Kunci pintu pintar dapat menurunkan biaya ‘rekeying’ pada setiap unit setelah penyewa pergi atau jika kunci hilang, ” kata Kozak.
Bagi penyewa, Teknologi ‘pintar’ membuat contoh penggunaan yang meningkatkan kehidupan apartemen. Misalnya, kunci pintar, dapat membuat entri dan pengiriman bahan makanan menjadi lebih mudah. Teknologi lain juga tersedia untuk memudahkan penghuni.
“Alexa untuk perumahan dapat terintegrasi dengan properti sehingga penyewa dapat bertanya tentang pembayaran sewa atau acara komunitas mereka. Meskipun tidak diadopsi secara luas saat ini, peralatan pintar dapat menambah nilai bagi penyewa. Misalnya, jika mesin cuci menjadi tidak seimbang, staf properti dapat menerima peringatan, sehingga tim pemeliharaan dapat memperoleh akses ke apartemen, memperbaiki semua masalah tanpa penyewa harus melakukan apa pun, ”kata Kozak.
Perkembangan Lanjut Dimasa Pandemi
Faktanya, tren apartemen pintah sudah populer sebelum COVID, seperti yang diindikasikan dari data Omdia bahwa pertumbuhan apartemen pintar akan mencapai 780 persen pada 2018 dan sekitar 90 persen di 2019, ‘year-on-year’
Tren pertumbuhan ini semakin didorong oleh pandemi, yang memicu kebutuhan kunjungan dan konektivitas jarak jauh atau remot. “Dampak terbesar dari pandemi pada apartemen pintar adalah dengan pertunjukan dan tur (tour) mandiri. Artinya, calon penyewa bisa mendapatkan akses ke apartemen tanpa kehadiran staf properti,” kata Kozak.
Dan wisata mandiri ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga di era pasca-pandemi. “Tur mandiri memungkinkan calon penyewa untuk melihat properti dan unit apartemen pada waktu luang mereka sendiri. Dengan begitu, calon penyewa tidak terikat oleh jam kantor properti. Untuk staf properti, keuntungannya adalah lebih banyak kontak dengan calon penyewa. Misalnya, di masa lalu, manajer properti akan kehilangan panggilan telepon dari calon penyewa dan kehilangan peluang karena jadwal yang berbentrokan. Jadi, tur mandiri memiliki manfaat besar baik bagi calon penyewa maupun staf properti,” katanya.
Apa Arti Hal Ini Bagi Pengembang dan Real Estat
Jadi, apa arti semua ini bagi para pemain developer dan real estat? Mereka harus menyadari bahwa integrasi, otomatisasi, dan fokus pada keberlanjutan akan menjadi tren masa depan di sektor apartemen. Mereka kemudian harus menangkap peluang di bawah tren ini, agar tidak kalah dalam persaingan.
“Pada tahun 2025, hampir 40 persen unit apartemen di AS akan dianggap sebagai properti pintar. Untuk properti ini, staf dan manajemen tidak akan lagi kehilangan calon klien karena jadwal yang berbentrokan, pembatasan, atau panggilan telepon yang tidak terjawab,” kata Kozak. “Selain itu, ada pergeseran yang berkembang menuju komunitas hijau ‘green communities’ dan keberlanjutan. Properti dengan BMS, dikombinasikan dengan sensor kebocoran/penggunaan air dan termostat pintar kemungkinan akan memenuhi syarat sebagai properti hijau atau ‘green property’. Artinya, mereka bisa mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah dan berkemungkinan mendapatkan diskon besar untuk perangkat keras karena insentif dan subsidi. Jadi, secara keseluruhan, pengembang dan perusahaan real estat yang setidaknya tidak mulai mengeksplorasi teknologi ini, dapat menemukan diri mereka tertinggal dalam persaingan serta kehilangan data berharga yang bisa dikumpulkan dari sistem ini.”
Sumber : Asmag.com