BAGAIMANA CARA MEMILIH SOLUSI PENYIMPANAN / STORAGE DALAM SISTEM VIDEO SURVEILLANCE / CCTV?
Sebuah komponen kritikan dalam pengawasan video (CCTV). Jadi, Bagaimana cara yang seharusnya dilakukan user untuk menentukan ‘apa solusi storage yang terbaik untuk mereka?’. Artikel ini membahas lebih dalam mengenai topik tersebut.
Storage memastikan video yang ditangkap dapat tersimpan dengan baik dan dapat di akses disaat dibutuhkan. Melihat pentingnya peran ini, membeli sebuah solusi sudah seharusnya dilakukan dengan hati-hati. Di newsletter ini kita melihat bagaimana user memilih sebuah sistem storage yang cocok untuk mereka.
Salah satu cara untuk memilih sebuah solusi storage adalah dengan mempertimbangkan jumlah kamera user, yang dapat dikategorikan menjadi Sedikit, Sedang, dan Banyak. Mari kita lihat ke tiap kategorinya:
> Jumlah kamera Sedikit (1 sampai 32 kamera)
Jika entitas tersebut memiliki jumlah kamera yang sedikit, terdapat dua pendekatan. “Pertama adalah sistem NVR (Network Video Recorder) konvensional dengan penyimpanan internal, yang bisa berupa perangkat terintegrasi atau menggunakan aplikasi klien terpisah untuk mengelola sistem. Kedua adalah menggunakansolusi berbasis cloud, tanpa peralatan di lokasi selain kamera-kamera. Namun, total biaya kepemilikan untuk pendekatan Kedua ini bisa cukup tinggi karena adanya biaya langganan yang bersifat subscription (konstan/terus-menerus), terutama dibandingkan dengan salah satu sistem VMS (Video Management System) berbasis NVR yang lebih dapat diandalkan dan dapat bertahan bertahun-tahun," kata Alastair McLeod, CEO Veracity.
"Untuk aplikasi-aplikasi yang lebih kecil, 1 unit NVR dengan 4 dan 8 channel yang kompak akan menjadi pilihan yang paling hemat biaya. Kami melihat bahwa NVR dengan channel tersebut sering dipilih untuk toko-toko ritel individu dan lokasi seperti kedai kopi, restoran, dan apotek," ujar Peter Kim, Global Technical Consultant di IDIS. "Namun, sebagian besar usaha kecil dan menengah akan menemukan bahwa NVR dengan 16 atau 32 channel dapat memberikan kapasitas penyimpanan yang dibutuhkan untuk mencakup seluruh area situs, baik di dalam maupun di luar. Dan perangkat-perangkat ini memberikan fleksibilitas bagi mereka untuk melakukan peningkatan dan penyesuaian."
> Jumlah kamera Sedang (32 sampai 100 kamera)
Seiring dengan bertambahnya jumlah kamera, solusi berbasis cloud mungkin kurang ideal. "Membayar langganan rekaman untuk 100 kamera ditambah, misalkan, kebutuhan bandwidth uplink internet sebesar 400Mbits/detik (ditambah dengan persyaratan tambahan perusahaan) bisa sangat mahal," kata McLeod. "Solusi yang optimal di sini adalah menggunakan satu atau dua unit NVR dengan PC klien, atau, bergantung pada jumlah kamera dan waktu penyimpanan yang dibutuhkan, menggunakan server penyimpanan/ perekaman berkapasitas tinggi yang terintegrasi - juga dengan PC klien atau pengelolaan berbasis web."
> Jumlah kamera Banyak (100 sampai 5,000 kamera
Menurut McLeod, sistem yang lebih besar membutuhkan upaya desain agar pelanggan mendapatkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi mereka. "Kami tidak akan menyarankan penggunaan sistem yang dapat menyimpan jumlah kamera yang sangat besar dalam satu server, karena hal ini akan membuat sistem menjadi kurang tangguh. Kami merekomendasikan tidak lebih dari 100 kamera per server. Dengan demikian, sistem dengan 1.000 kamera akan membutuhkan setidaknya 10+ server ditambah dengan setidaknya 1 unit failover," ujarnya.
On-prem (On-premises) vs Cloud
Seperti yang disebutkan sebelumnya, solusi berbasis cloud dan on-prem masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Pengguna harus memilih berdasarkan skenario mereka sendiri, termasuk jumlah kamera dan ketersediaan bandwidth.
"Meskipun penyimpanan cloud semakin populer di pasar, meningkatnya kebutuhan bandwidth menjadi masalah. Pengguna mungkin harus menyimpan video dengan resolusi lebih rendah sebagai cadangan, tetapi ini bukan pilihan ideal jika rekaman tersebut dibutuhkan sebagai pembuktian (barang bukti)," kata Kim. "Dalam kebanyakan kasus, penyimpanan on-prem masih memberikan nilai terbaik dan manfaat terbesar bagi pengguna. Ketikaperangkat keras yang tangguh dan dapat diandalkan digunakan, masalah pemeliharaan akan berkurang, dan memilih sebuah provider tunggal daripada solusi yang berasal dari berbagai sumber juga dapat membantu dalam hal ini."
Pilihan hybrid, yang menggabungkan yang terbaik dari kedua solusi, mungkin akan menjadi pilihan yang lebih baik bagi beberapa pengguna. "Opsi implementasi hybrid juga merupakan solusi yang bagus bagi mereka yang memiliki keahlian dalam mengelola arsitektur tersebut. Dengan menggunakan server on-prem, perluasan jembatan ke cloud publik atau pribadi mungkin menjadi pilihan yang lebih baik," kata Eugene Kozlovitser, CTO di BCD.
Untuk menghitung seberapa besar penyimpanan yang dibutuhkan, pengguna dapat memanfaatkan Kalkulator Storage. "Seiring berjalannya waktu, kebutuhan bisnis kemungkinan akan berubah, begitu pula dengan persyaratan Video Surveillance. Pengguna mungkin akan menambah lokasi tambahan atau menambah ruang di lokasi yang sudah ada dan oleh karena itu perlu menambah kamera. Dalam kasus seperti ini, mereka akan membutuhkan penyimpanan yang lebih besar," kata Stefan Lundberg, Senior Expert Engineer di Axis Communications. "Sebuah Metode estimasi penyimpanan sangatlah penting, biasanya ini sudah terintegrasi dalam alat desain sistem. Untuk sistem yang sangat besar, penting juga untuk melakukan percobaan untuk meningkatkan akurasi estimasi."
Namun, pengguna tetap harus berhati-hati saat menggunakan Kalkulator Storage. "Sebagian besar Kalkulator Storage disediakan oleh produsen kamera yang akan mencoba menekankan efisiensi kompresi gambar mereka," kata McLeod. Namun, cara terbaik dan paling akurat untuk memperkirakan penyimpanan yang dibutuhkan adalah menggunakan kalkulator yang menggunakan bitrate rata-rata per kamera sebagai input, kebanding menggunakan input frame-rate yang lebih umum, jenis kompresi, aktivitas adegan, dan pengaturan resolusi yang digunakan oleh banyak Kalkulator Storage. Sebagai contoh, kamera full HD dengan frame rate 30 FPS dan menggunakan kompresi H.264 akan menghasilkan sekitar 4Mbits/detik untuk aliran video berkualitas tinggi yang dapat diandalkan.
Karena Storage sangat rentan terhadap pelanggaran keamanan seperti perangkat jaringan lainnya, langkah-langkah keamanan cyber harus diambil. "Hal-hal seperti enkripsi drive, kontrol akses berbasis peran (Role), keamanan end point yang kuat, dan redundansi menjadi keharusan untuk setiap rencana perlindungan cyber. Dengan data di cloud atau data on-prem, mengamankan data yang disimpan adalah, dan harus menjadi, prioritas utama bagi setiap pelanggan. Terlepas dari jumlah data pengawasan video atau tempat penyimpanan yang Anda pilih, praktik terbaik selalu memiliki kesadaran 'zero trust' terhadap setiap informasi pribadi yang disimpan," kata Kozlovitser.
Penting juga untuk di-ingat bahwa ketika pengguna mendaur ulang atau membuang NVR mereka, semua konten harus dihapus. "Biasanya ketika NVR atau sistem VMS digantikan atau dinonaktifkan, perangkat tersebut tetap dipertahankan selama periode retensi untuk menyimpan rekaman lama hingga semuanya secara otomatis dihapus. Sistem tersebut kemudian siap untuk didaur ulang/dibuang; dalam proses tersebut sangat penting untuk menghapus dengan aman setiap media penyimpanan video atau media apa pun yang mengandung konfigurasi sensitif seperti sertifikat dan kata sandi," kata Lundberg.
“Praktik terbaik adalah dengan menghancurkan data di media penyimpanan atau menghancurkan sepenuhnya drive yang telah menyimpan data video rekaman. Menimpa (Overwrite) drive tidak selalu menjamin bahwa semua data akan terhapus sepenuhnya. Mendaur ulang unit NVR lama sebaiknya selalu dilakukan oleh fasilitas yang memiliki sertifikasi R2 dan yang dapat mengeluarkan sertifikat setelah selesai," kata Kozlovitser.