News & Events
PETUNJUK LENGKAP UNTUK MEMILIH SISTEM AKSES KONTROL PENGENALAN WAJAH
Berikut beberapa faktor utama yang harus dicari saat membeli solusi kontrol akses pengenalan wajah :
Jika Anda berencana untuk memasang akses kontrol pengenalan wajah di luar ruangan, sinar matahari atau bentuk pencahayaan lain dari belakang seseorang adalah faktor yang perlu dipertimbangkan. Cahaya yang kuat dapat mempengaruhi perangkat akurasi atau memperlambatnya. Tanyakan kepada produsen tentang kondisi pencahayaan yang ideal agar produk mereka berfungsi.
Jika Anda perlu membuat perubahan pada kondisi pencahayaan saat ini, Anda mungkin ingin mempertimbangkan biayanya sebelum membuat keputusan. Tapi cahaya bukan hanya satu-satunya menjadi perhatian Anda saat memasang perangkat di luar ruangan. Anda juga harus mempertimbangkan faktor suhu lingkungan.
Agar sistem akses kontrol pengenalan wajah berfungsi, perangkat harus dapat membedakan antara wajah asli dan gambar seseorang. Fitur ini dikenal sebagai ‘anti-spoofing’, setiap pelanggan yang ingin membeli solusi pengenalan wajah harus memastikan bahwa vendor menyediakannya.
Solusi ini seharusnya mengenali dan memproses sebuah wajah dalam kurun waktu minimal 1 detik. Ini penting dalam keadaan normal untuk kenyamanan tetapi akan jadi semakin penting selama pandemi seperti COVID-19, di mana jarak sosial diperlukan.
Selama beberapa tahun terakhir, tingkat akurasi pengenalan wajah telah meningkat pesat. Menurut National Institute of Standards and Technology (NIST), per April 2020, tingkat kesalahan solusi pengenalan wajah yang terbaik sekarang adalah 0,08 persen dibandingkan dengan 4,1 persen di 2014. Pelanggan seharusnya mengetahui tingkat akurasi perangkat yang mereka inginkan. untuk dibeli sambil mengingat bahwa kecepatan dan akurasi tergantung pada kondisi.
Data yang diambil dari sebuah solusi akses kontrol harus terjaga sehingga privasi orang-orang dan perusahaan tetap utuh. Namun, masalah terkait dengan ini, menurut beberapa ahli, adalah banyak solusi kontrol akses menggunakan ‘interface’ yang tidak aman.
Secara tradisional pelanggan telah mengajukan pertanyaan tentang tingkat akurasi ketika seseorang memakai kacamata atau memiliki janggut. Tapi sekarang, pertanyaannya adalah apakah solusinya bisa mengenali dan memverifikasi seseorang yang memakai masker.
Agar solusi akses kontrol apa-pun menjadi anti-penipuan, mereka harus memiliki lebih dari satu modalitas. Pengenalan wajah bisa menjadi mode utama untuk solusinya, tetapi modalitas lain seperti pembacaan kartu RFID atau telapak tangan harus di-ikutsertakan. Hal ini akan berguna jika sistem mengalami kesulitan dengan wajah tertentu dan tidak meyakini keasliannya, karena dapat menggunakan metode verifikasi sekunder. Biasanya, penipuan akan sulit untuk mengalahkan dua mode verifikasi.
Yang terakhir, COVID-19 telah memaksa perusahaan di seluruh dunia untuk memantau suhu tubuh staf dan, dalam beberapa kasus, pelanggan. Pasar sedang menyaksikan lonjakan permintaan untuk kamera pemantauan suhu. Karena hal ini menjadi normal baru, memasukkannya ke dalam sistem akses kontrol akan membuat segalanya jauh lebih nyaman daripada meminta seseorang mengarahkan pistol suhu (Temperature Gun) setiap hari.
Sebagian besar pasar Asia telah menerapkan pengenalan wajah meskipun awalnya enggan karena akurasi yang rendah dan kekhawatiran akan privasi. Permintaan telah meningkat secara dramatis selama dua tahun terakhir, dan mungkin telah menggantikan sidik jari sebagai metode otentikasi biometrik yang dominan, jika tidak disukai.
Untuk area dengan keamanan tinggi, pengenalan wajah juga dipertimbangkan secara serius dengan faktor tambahan, sebagian besar kartu pintar. Terobosan besarnya mungkin adalah adopsi massal pengenalan wajah oleh industri Fintech, yang secara khusus ditenagai oleh pembayaran elektronik China. Hal itu menciptakan dan meningkatkan kepercayaan bagi pelanggan elektronik keamanan.
Disaat respons positif awal terhadap teknologi ini lebih banyak di Asia, epidemi COVID-19 juga mempercepat penerapan produk pengenalan wajah di seluruh dunia. Semakin banyak pelanggan mulai menggunakan sistem akses kontrol berbasis pengenalan wajah untuk memastikan keamanan orang yang masuk dan keluar, dan ini, dalam jangka pendek, akan mengarah pada pertumbuhan yang eksplosif.
Sumber : Asmag.com
1. Pencahayaan dan Suhu Untuk Penggunaan di Luar Ruangan
Jika Anda berencana untuk memasang akses kontrol pengenalan wajah di luar ruangan, sinar matahari atau bentuk pencahayaan lain dari belakang seseorang adalah faktor yang perlu dipertimbangkan. Cahaya yang kuat dapat mempengaruhi perangkat akurasi atau memperlambatnya. Tanyakan kepada produsen tentang kondisi pencahayaan yang ideal agar produk mereka berfungsi.
Jika Anda perlu membuat perubahan pada kondisi pencahayaan saat ini, Anda mungkin ingin mempertimbangkan biayanya sebelum membuat keputusan. Tapi cahaya bukan hanya satu-satunya menjadi perhatian Anda saat memasang perangkat di luar ruangan. Anda juga harus mempertimbangkan faktor suhu lingkungan.
2. Teknologi Anti-spoofing
Agar sistem akses kontrol pengenalan wajah berfungsi, perangkat harus dapat membedakan antara wajah asli dan gambar seseorang. Fitur ini dikenal sebagai ‘anti-spoofing’, setiap pelanggan yang ingin membeli solusi pengenalan wajah harus memastikan bahwa vendor menyediakannya.
3. Kecepatan
Solusi ini seharusnya mengenali dan memproses sebuah wajah dalam kurun waktu minimal 1 detik. Ini penting dalam keadaan normal untuk kenyamanan tetapi akan jadi semakin penting selama pandemi seperti COVID-19, di mana jarak sosial diperlukan.
4. Akurasi Pengenalan
Selama beberapa tahun terakhir, tingkat akurasi pengenalan wajah telah meningkat pesat. Menurut National Institute of Standards and Technology (NIST), per April 2020, tingkat kesalahan solusi pengenalan wajah yang terbaik sekarang adalah 0,08 persen dibandingkan dengan 4,1 persen di 2014. Pelanggan seharusnya mengetahui tingkat akurasi perangkat yang mereka inginkan. untuk dibeli sambil mengingat bahwa kecepatan dan akurasi tergantung pada kondisi.
5. Memastikan Keamanan Cyber
Data yang diambil dari sebuah solusi akses kontrol harus terjaga sehingga privasi orang-orang dan perusahaan tetap utuh. Namun, masalah terkait dengan ini, menurut beberapa ahli, adalah banyak solusi kontrol akses menggunakan ‘interface’ yang tidak aman.
6. Pengenalan wajah dalam kondisi kompleks
Secara tradisional pelanggan telah mengajukan pertanyaan tentang tingkat akurasi ketika seseorang memakai kacamata atau memiliki janggut. Tapi sekarang, pertanyaannya adalah apakah solusinya bisa mengenali dan memverifikasi seseorang yang memakai masker.
7. Otentifikasi Multimodal
Agar solusi akses kontrol apa-pun menjadi anti-penipuan, mereka harus memiliki lebih dari satu modalitas. Pengenalan wajah bisa menjadi mode utama untuk solusinya, tetapi modalitas lain seperti pembacaan kartu RFID atau telapak tangan harus di-ikutsertakan. Hal ini akan berguna jika sistem mengalami kesulitan dengan wajah tertentu dan tidak meyakini keasliannya, karena dapat menggunakan metode verifikasi sekunder. Biasanya, penipuan akan sulit untuk mengalahkan dua mode verifikasi.
8. Opsi Pengukuran Suhu
Yang terakhir, COVID-19 telah memaksa perusahaan di seluruh dunia untuk memantau suhu tubuh staf dan, dalam beberapa kasus, pelanggan. Pasar sedang menyaksikan lonjakan permintaan untuk kamera pemantauan suhu. Karena hal ini menjadi normal baru, memasukkannya ke dalam sistem akses kontrol akan membuat segalanya jauh lebih nyaman daripada meminta seseorang mengarahkan pistol suhu (Temperature Gun) setiap hari.
Melihat lebih dekat berkembangnya permintaan
Sebagian besar pasar Asia telah menerapkan pengenalan wajah meskipun awalnya enggan karena akurasi yang rendah dan kekhawatiran akan privasi. Permintaan telah meningkat secara dramatis selama dua tahun terakhir, dan mungkin telah menggantikan sidik jari sebagai metode otentikasi biometrik yang dominan, jika tidak disukai.
Untuk area dengan keamanan tinggi, pengenalan wajah juga dipertimbangkan secara serius dengan faktor tambahan, sebagian besar kartu pintar. Terobosan besarnya mungkin adalah adopsi massal pengenalan wajah oleh industri Fintech, yang secara khusus ditenagai oleh pembayaran elektronik China. Hal itu menciptakan dan meningkatkan kepercayaan bagi pelanggan elektronik keamanan.
Disaat respons positif awal terhadap teknologi ini lebih banyak di Asia, epidemi COVID-19 juga mempercepat penerapan produk pengenalan wajah di seluruh dunia. Semakin banyak pelanggan mulai menggunakan sistem akses kontrol berbasis pengenalan wajah untuk memastikan keamanan orang yang masuk dan keluar, dan ini, dalam jangka pendek, akan mengarah pada pertumbuhan yang eksplosif.
Sumber : Asmag.com
